08 Maret 2010

kopi luwak surabaya

Citarasa eksotik kopi luwak Indonesia, tidak diragukan lagi sudah kondang ke seluruh dunia. Namun bagi seorang coffee lover jangan berani-berani mengaku dirinya pecinta kopi sejati jika belum pernah mencicipi citarasa kopi luwak asli Indonesia.

Maklum saja, banyak yang menawarkan kopi luwak dengan embel-embel asli namun kurang mampu meyakinkan tingkat keasliannya. Keaslian citarasa kopi luwak bukan saja ditentukan oleh harganya yang melambung di atas level kopi pada umumnya. Juga perjalanan kopi luwak itu sendiri dari mulai di tanam, diproses hingga diseduh dan disuguhkan dengan cara yang benar yang membuat secangkir mungil kopi luwak asli secangkir mungilnya dibanderol Rp 100.000!

Tidak percaya? Coba saja hang out sembari mencicipi secangkir kopi luwak asli yang diseduh dalam tabung kaca syphon di Café Rollaas City of Tomorrow (Cito) Surabaya. Bukan hanya citarasa secangkir kopi luwak asli yang bisa disesap mantap di sana.

Anda pun bisa mengikuti ritual pembakaran secangkir kopi luwak ini dengan sensasi sarat gaya. Mulai dari api disulutkan di bawah tabung syphon hingga air mendidih dan tercampur dengan bubuk kopi luwak di tabung atasnya yang terhubung dengan bejana kaca. Air mendidih pun tercampur rata dengan bubuk kopi.

Proses selanjutnya, kopi akan kembali turun ke tabung syphon bagian bawah dengan meninggal ampas di tabung atas. Proses pembakaran yang sama pun dimulai sekali lagi, hingga kopi bening turun di tabung bawah dengan meninggalkan ampas yang telah diperas dua kali.

Keseluruhan proses ini menelan waktu delapan menit yang diakhiri dengan dituangnya kopi dari tabung syphon ke dalam cangkir yang sudah di siapkan dengan secawan mungil gula cair. Jika Anda benar-benar ingin menemukan citarasa asli kopi luwak, cobalah mencicipi keasliannya sebelum Anda campur dengan gula air.

Dan itulah yang saya lakukan. Hmm… sungguh luar biasa. Sebelum citarasa kopi menyentuh lidah, aroma kopi lebih dulu menerobos indra penciuman dan membuat saya melayang. Satu, dua, hingga tiga sendok kecil kopi luwak pahit ganti berganti memberi sensasi di lidah.

Selanjutnya, baru saya tuangkan gula cair ke dalam cangkir kopi. Aduk perlahan hingga gula tercampur rata dengan kopi. Kemudian seruput hmm… ini dia baru ngopi gaya dengan kopi luar biasa!

“Bagaimana?” pertanyaan itu dilontarkan Anton Sukamto, Store Manager Café Rollaas Cito Surabaya, menanti reaksi saya setelah keseluruhan proses menikmati secangkir kopi luwak dengan penyeduhan melalui tabung syphon dipungkasi. Jujur, saya kehabisan kata-kata untuk memuji citarasa kopi luwak asli yang luar biasa ini.

Jadi? Saya nikmati saja kopi yang pernah dicicipi oleh si cantik Happy Salma, Randy Pangalila hingga pesinetron Cinta Laura ketika datang dugem di Café Rollaas Cito Surabaya.

Plus Historia


kopi luwak surabaya

Itu semua ternyata belum seberapa. Ngopi di Café Rollaas Cito Surabaya –café yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dan baru satu-satunya di Indonesia– ini bukan sekadar menyeruput kenikmatan citarasa kopi luwak asli dengan tatacara penyanjian penuh gaya.

Saya juga mendapat tambahan informasi plus. Terutama mengenai kopi itu sendiri. Tentang menjaga kualitas keaslian kopi luwak, membedakan kopi luwak asli dengan yang bukan yang langsung diperlihatkan sehingga saya bisa menyentuh hingga mencium aromanya sekaligus mengenal puluhan jenis biji kopi dalam wujud yang berbeda.

“Ini dia kopi (Arabica) luwak yang belum diroasted (digoreng) sedang yang ini kopi luwak yang sudah diroasted, dan ini kopi luwak yang sudah digiling. Coba saja cium aromanya?” saran Anton. Ajaib sekali, karena tiga kopi dari jenis yang sama bisa begitu membangkitkan sensasi yang berbeda. Saya merasakan suasana yang menenangkan dengan aroma kopi luwak yang sudah digiling.

“Sekarang saksikan yang ini,” pinta Anton. Ah… apa lagi ini?

Monitor televisi di sudut kiri atas café berganti gambar. Layar memapar historia perjalanan panjang kopi luwak, dari kopi mulai ditanam, kemudian memasuki proses panen yang setahun bisa dilakukan tiga kali. Nah… memasuki babakan ini gambar mulai seru dan membuat saya terpaku.

Sekumpulan luwak dilepas ke dalam areal perkebunan kopi yang memamerkan warna merah kopi yang siap petik. Dan luwak lah yang melakukan seleksi. Ia tak sembarangan menelan biji kopi. Ia yang memilih biji kopi yang sudah tua, ranum, dan berbau harum.

Dalam sekali makan, luwak mampu memindahkan sekitar 40 kg kopi ke dalam perutnya. Hingga 15 jam kemudian, biji kopi yang sudah bersih dari kulitnya dimuntahkan kembali sebagai tahi. Tahi kopi yang sudah melewati tahapan fermentasi di dalam perut luwak ini kemudian dikumpulkan, dicuci bersih, dijemur dan proses panjang lainnya.

Ternyata dari sekitar 40 kg biji kopi yang ditelan luwak pada proses paling akhir hanya sekitar enam kilogram saja yang dinyatakan sebagai kopi luwak berkualitas sempurna. “Dan pembeli kopi luwak di Café Rollaas ini akan mendapat surat keterangan asli hingga sertifikat keaslian kopi luwak yang dibelinya,” tekan Anton yang mana sertifikat tersebut sangat dihargai pelanggan ekspatriatnya. Oh jadi itu toh rahasianya…

Nyedot Pun Pakai Tatakrama
Ternyata menikmati kopi di Café Rollaas ada tatakramanya sendiri. Lihat saja ketika segelas besar café borgia yang berpenampilan cantik disuguhkan di depan saya, Anton sudah mulai pasang aba-aba.

“Ini kopi favorit pengunjung. Café borgia terdiri dari campuran jeruk mandarin, kopi (robusta) dan whipping cream di atasnya. Eits… jangan langsung dikocok, itu sebabnya tidak dimasukkan sendok ke dalam gelas, hanya pipet,” Anton mencoba menahan tangan saya yang tidak sabar berusaha mengaduk campuran kopi.

Ternyata begini cara minumnya. Pertama, benamkan pipet hingga ke dasar gelas dan menyentuh area jeruk mandarin. Sedot, dan tahan rasa manis jeruk mandarin di dalam mulut. Naikkan pipet hingga area kopi dan sedot kopi sedikit. “Biarkan lidah Anda yang mencampur sensasi campuran antara jeruk mandarin dan kopi. Bagaimana?” mata Anton menelisik reaksi di wajah saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

adsbanner

Join 4Shared Now!
 

Tukeran Link

Photobucket

Link Teman

marcellino agatha web blog tutorial
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Page Info

Site Meter
  Pengunjung Blog Qu Nian  
free counters

Blog Qu Nian Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template